Abstract. Untuk memilah sampah dilakukan secara manual. Pada pembuangan sampah biasanya manusia menggambungkan sampah logam dan nonlogam disatu wadah.Sehingga sampah berkumpul dan menjadikan menurunkan kualitas kesehatan lingkungan. Untuk itu kami mencoba menciptakan suatu alat tempat sampah pendeteksi logam dan nonlogam. Sampah akan terpilah
Untuk itu dikembangkanlah Smart Trash Bin dengan system pemilah sampah otomatis (Organik dan Anorganik) yang menggunakan sensor kelembapan (DHT22 sensor) dengan dan sensor warna (TCS230 sensor) untuk membagi jenis sampah logam dan non logam. Pada percobaan pertama, pembagian menggunakan warna pada sample untuk mendeteksi apakah sample tersebut Prototipe pemilah sampah otomatis ini memiliki ukuran 60x60x50 centimeter. Dalam satu wadah, terdapat tiga tempat sampah berdasarkan jenis sampah yakni botol, gelas dan peralatan makan seperti sendok, garpu dan pisau. Faiz menjelaskan mekanisme kerja alat.PBB memprediksi jumlah sampah elektronik akan mencapai 74 juta ton pada tahun 2030, dan melonjak lagi menjadi 120 juta ton pada tahun 2050. Secara umum, sampah elektronik adalah barang-barang elektronik bekas yang sudah tidak dipakai lagi oleh pemiliknya. Ia bisa berupa baterai lawas, bola lampu pijar, kabel, monitor komputer, televisi, telepon
.