Olehkarena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui
Berikutadalah contoh-contoh dari reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen. A. Reaksi Oksidasi 1. Oksidasi senyawa logam yang menghasilkan oksida logam. 4Fe + 3O2 → 2Fe2O3 2Mn + O2 → 2MNO 2. Konsep reaksi redoks yang terakhir dan masih digunakan sampai sekarang adalah berdasarkan perubahan bilangan
Diantarareaksi-reaksi di bawah ini, yang bukan merupakan reaksi redoks adalah SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI. H2 + Cl2 → 2HCl. Cu2O + C → 2Cu + CO. Senyawa karbon berikut yang tidak tergolong senyawa organik adalah a. urea b. Guikosa c. Asam cuka d. Alkohol e. Kalsium karbonat
diberikanmateri reaksi redoks. Adapun persentase siswa yang tergolong paham konsep, tidak paham konsep dan miskonsepsi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. u 100% N f P
Berlawanandengan pembahasan sebelumnya elektrokimia/ sel volta, yang memanfaatkan reaksi redoks spontan untuk menghasilkan energi listrik. Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan energi listrik untuk menghasilkan reaksi kimia yang tidak spontan. Prinsip dasar elektrolisis adalah : Memanfaatkan reaksi oksidasi dan reduksi (redoks)
Reaksidi atas menunjukkan bahwa ion Sn berfungsi sebagai donor elektron (menjadi lebih positif) dan ion Fe tereduksi karena menerima elektron (muatan positif berkurang). Zehnder dan Stumm (1988) menjelaskan lebih lanjut reaksi redoks perubahan ion nitrat menjadi nitrogen gas sebagai berikut : -4NO 3 + 24H+ + 20 e-2N 2 + 12 H 2
A reduksi melibatkan penerimaan elektron B. oksidasi melibatkan kenaikan biloks C. reduktor adalah zat yang menyebabkan zat lain teroksidasi D. dalam reaksi redoks, oksidasi tidak terjadi tanpa reduksi E. oksidator adalah zat yang tereduksi 126.
.